Riyan Permana Putra
Riyan Permana Putra
  • Jul 2, 2021
  • 7915

Pariwisata dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Salah Satu Solusi Penataan KJA Maninjau

Lubukbasung, Agam - Dalam acara brainstorming pemulihan ekosistem danau Maninjau dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata berkelanjutan yang dilaksanakan pada Hari Kamis, (1/6/2021), Bupati Dr. H. Andri Warman menegaskan, Pemda Agam akan merapikan Keramba Jaring Apung (KJA) bukan membabat habis. Penegasan itu disampaikan karena berkembangnya isu pemerintah akan membersihkan danau dari keramba.

“Saya mengklarifikasi isu tersebut, bawasanya informasi yang berkembang itu tidak benar, ” ujar bupati saat hadiri Brainstorming Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ramah Lingkungan sebagai Alternatif Pengalihan Usaha Produktif KJA di salingka Danau Maninjau, di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung, Kamis (1/7/2021).

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kapubaten Agam pun Syatria, S.Sos, M, Si., menyatakan kepada media bahwa alasan penting pengembangan pariwisata di Maninjau sebagai alternatif ekonomi kreatif mensiasati penataan KJA di Maninjau. Apalagi kita baru mendengar menurut Dr. Fauzan Ali (dari LIPI) secara virtual dari Kantor LIPI Jakarta menjelaskan hasil kajian LIPI mengamanatkan agar disegerakannya penataan KJA Maninjau agar sesuai dengan kapasitas danau. 

Namun demikian, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kapubaten Agam pun Syatria, S.Sos, M, Si., pun menyatakan, "Kami tidak memungkiri  pariwisata juga dapat menimbulkan permasalahan yang serius bagi daerah seperti distorsi terhadap masyarakat lokal, degradasi lingkungan, hilangnya identitas dan integritas suatu wilayah baik lokalitas maupun daerah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan manfaat dan mengurangi berbagai masalah yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata, maka diperlukan perencanaan dan manajemen pengelolaan pariwisata yang baik, ” kata Syatria.

"Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam yang terdiri dari sembilan nagari menarik dikaji, untuk menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu aspek penting dalam pembangunan nagari selain sektor lainnya, peternakan dan lainnya, " tambahnya.

Kepala Pulitbang Geopark dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa Padang, Ibu Osronita pun menyatakan, "Pariwisata bisa untuk menyejahterakan masyarakat salingka danau Maninjau, meningkatan pendapatan daerah nagari, dan memberikan kepuasan dan pengalaman yang baik kepada wisatawan domestik dan internasional, " ujarnya.

“Pariwisata juga dapat mendorong proses perlindungan terhadap suatu lingkungan fisik maupun sosial budaya, karena sumber daya tersebut merupakan aset yang perlu dikembangkan dan dilestarikan untuk keberlanjutan generasi di masa depan, ” katanya. 

Walingari-walinagari di Kecamatan Maninjau pun berpesan dalam acara brainstorming tersebut untuk penataan KJA Maninjau yang menjadikan parisiwata sebagai solusi perlu diperhatikan perencanaan yang baik dan terintegrasi serta lintas sektor. Pariwisata tidak bisa berkembang sendiri tanpa dukungan dari 14 sektor pembangunan.
"Karena pada umumnya pariwisata merupakan suatu kegiatan yang relatif sudah dimulai sejak 1980-an dan umumnya sumberdaya pengelola (SDM) industri pariwisata daerah sudah memiliki pengalaman untuk mengembangkan dengan baik dan tepat, ” sebut salah satu Walinagari Kecamatan Tanjung Raya, Tomi Candra Putra, S.E.(Riyan)

Bagikan :

Berita terkait

MENU